terobosberita.co.id - Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Didukung menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyatakan dukungannya terhadap Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Apresiasi saya berikutnya adalah saya melihat bahwa KPK memberikan nuansa baru dengan adanya pendidikan ini, karena memang betul penanganan korupsi tidak akan mungkin dikerjakan oleh KPK sendiri,” kata Mendagri dalam kegiatan Paku Integritas di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (11/8/2022).
Mendagri menegaskan, pemberantasan korupsi tidak hanya dilakukan melalui upaya penindakan, tetapi juga melalui upaya pencegahan yang mencakup perbaikan sistem dan pendidikan antikorupsi.
“Menurut pendapat saya, penanganan korupsi tidak akan bisa diselesaikan dengan hanya penindakan saja. Keberhasilan tugas penegakan hukum kepolisian bukan dihitung dari jumlah berapa banyak orang yang masuk penjara, tapi dihitung dari sedikit yang masuk penjara karena melakukan pidana,” jelasnya.
Mendagri melanjutkan, dengan keterbukaan demokratisasi akibat digitalisasi, penyelenggaraan pemerintahan harus semakin transparan. Hal itu dilakukan untuk menciptakan good and clean government. Di satu sisi, pelaksanaan pemerintahan dituntut untuk mengendepankan akuntabilitas, profesionalisme, transparansi, partisipasi publik, efektivitas, dan efisiensi, serta supremasi hukum. Sedangkan clean government menitikberatkan pada prioritas pemerintahan dan pembangunan yang berorientasi sepenuhnya pada pelayanan masyarakat.
“Dunia semakin berubah, makin transparan, gerakan antikorupsi semakin lama semakin menguat. Kalau kita tidak cepat adaptif berubah, maka kita akan tergilas,” tandasnya. (Fj)
[11/8 23.57] Fajar Rochmatillah Sekjen: teroboshukum.co.id - Pelaksana Tugas (PLT) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto hadiri road show sinergisitas antar umat beragama, yang dilaksanakan di aula pertemuan Yon Armed 07 Kecamatan Bantargebang, Kamis (11/08).
Pertemuan tersebut merupakan realisasi program yang diinisiasi dari FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama). Setiap daerah perwakilan Kecamatan di Kota Bekasi telah diagendakan melaksanakan program Road Show antar umat Beragama.
Narasumber yang menjadi pengisi diantaranya Plt. Wali Kota Bekasi, Perwakilan dari Setara Institut dan perwakilan dari Polri Satuan Khusus Densus 88, Dan Ketua FKUB Kota Bekasi.
Dalam hal ini Tri memapakarkan sedikit dari makna wawasan kebangsaan, diantaranya ideologi Pancasila, pemahaman arti dan makna toleransi, dan pemahaman tentang keharmonisan antar umat beragama.
Selain itu Pria yang kerap disapa Mas Tri juga melakukan diskusi interaktif kepada peserta yang hadir, dengan memberikan pertanyaan seputar wawasan kebangsaan dengan imbalan berupa hadiah bagi mereka yang dapat menjawab dengan benar.
Tri berpesan dalam akhir sambutannya, agar sinergisitas, keharmonisan kerukunan antar umat beragama akan selalu tetap terjaga, NKRI harga mati bukan hanya sekedar semboyan melainkan motor penggerak dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Saya berharap keharmonisan, kerukunan antar umat beragama, saling toleransi dapat selalu dijaga dengan baik, NKRI harga mati bukan semboyan semata melainkan motor penggerak bagi kita untuk selalu menjaga keutuhan bangsa Indonesia," Tutup Tri Adhianto.(Mdh)