Ada lagi kini Rumah yang ditempati Magot (suami) dan Mulyati (istri), kini kondisinya layak untuk dihuni usai mendapat bantuan rehab melalui program CSR PT.BBWM.
Mulyati yang kesehariannya berprofesi sebagai pemulung mengaku senang lantaran rumahnya mendapat perbaikan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bekasi.
“Senang sekali, rumah saya jadi bagus dan layak untuk ditempati. Saya gak bakal bisa perbaiki rumah ini, boro-boro mau perbaiki rumah, buat makan aja masih susah,” ungkap Mulyati kepada Bekasiekspres.com, Selasa (03/01/2022).
Mulyati menceritakan bahwa dirinya yang harus banting tulang sebagai pemulung untuk menafkahi anak-anaknya, sebab suaminya menganggur karena mengalami gangguan mental.
“Terima kasih buat PT.BBWM yang mau peduli dengan kami yang miskin ini,” ujar Mulyati.
Rehab rutilahu yang dilakukan PT.BBWM mendapat apresiasi dari Ketua Karang Taruna (Katar) Desa Sumberjaya, Wawan Hermawan.
“Ya kami sangat apresiasi apa yang dilakukan PT BBWM merehab rumah tidak layak huni milik Pak Magot,” ucap Wawan.
Wawan menjelaskan pengerjaan rehab rumah tidak layak huni tersebut dimulai sejak 10 Desember dan rampung pada 28 Desember 2022.
“Sedih bang kalo liat rumahnya yang sebelum direhab PT.BBWM.Ditambah lagi kondisi suami Bu Mulyati yang pengangguran lantaran sedang mengalami gangguan mental. Bu Mulyati itu mulung untuk menghidupi kelima anaknya. Makanya rehab ini sangat tepat sasaran,” terang Wawan.
Wawan menyebut dirinya sudah beberapa kali mengajukan permohonan rehab rutilahu milik Pak Magot ke Pemkab Bekasi, tetapi tidak terealisasi. Akhirnya sambung Wawan, mengajukan ke PT. BBWM dan langsung direspon.“Alhamdulillah permohonan kami segera direspon oleh PT. BBWM, dan akhirnya rumah Pak Magot direhab hingga layak huni seperti sekarang,” ucap Wawan.
“Kami atas nama Katar Desa Sumberjaya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT.BBWM. Semoga sinergitas ini tetap terjaga dan ditingkatkan kembali,” ucap Wawan menambahkan.
Wawan pun berharap Pemkab Bekasi untuk memberikan bantuan sosial kepada keluarga Pak Magot, karena hingga kini belum pernah menerima bantuan sosial dari program-program pemerintah.
Sedangkan untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi agar memperhatikan kesehatan dan pendidikan keluarga tersebut.
;!epertinya anak-anak Pak Magot terindikasi kekurangan gizi. Mirisnya lagi, 4 anaknya yang usia sekolah tidak bersekolah lantaran keterbatasan ekonomi,” ujar Wawan.
Direktur Utama PT.BBWM Prananto Sukodjatmoko mengatakan perbaikan rutilahu merupakan kewajiban pihaknya sebagai BUMD untuk memberikan kontribusi kongkrit terhadap persoalan sosial di Kabupaten Bekasi.
"Program rutilahu PT. BBWM akan terus berlanjut kepada masyarakat Kabupaten Bekasi,” tandas Prananto.
Dia pun menyebut kegiatan tersebut salah satunya untuk menebarkan rasa ingin berbuat kebaikan dan membantu antar sesama.
“Alhamdulilah, salah satunya Pak Magot dan keluarga bisa semakin nyaman, rumahnya semakin layak huni dan ini bisa bermanfaat,” tutup Prananto. (ADV)