terobosberita.com - CIKARANG PUSAT. Normalisasi sungai yang dilakukan Pemkab Bekasi mulai membuahkan hasil dengan berkurangnya luas lahan pertanian yang terancam kekeringan.
Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, hingga Selasa, 3 September 2024 pukul 19.00 WIB, luas lahan pertanian yang terancam kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi berkurang dari 4.246 hektar menjadi 2.820 hektar atau berkurang sebanyak 1.426 hektar.
Dengan demikian, jumlah desa yang lahan pertaniannya terancam kekeringan berkurang dari semula 99 desa di 20 kecamatan, menjadi tersisa 62 desa di 16 kecamatan atau berkurang di 37 desa.
Adapun desa-desa yang pesawahannya masih terancam kekeringan tersebar di Kecamatan Karangbahagia sebanyak 7 desa dengan luas 450 hektar. Kecamatan Pebayuran, 6 desa dengan luas 207 hektar. Kecamatan Sukatani sebanyak 4 desa dengan luas 30 hektar.
Kemudian Kecamatan Sukakarya ada di 7 desa dengan luas 1.063 hektar. Kecamatan Cabangbungin ada di 6 desa dengan luas 323 hektar. Kecamatan Muaragembong satu desa dengan luas 110 hektar.
Selanjutnya Kecamatan Sukawangi ada di 6 desa dengan luas 376 hektar. Kecamatan Tambun Utara ada di satu desa seluas 8 hektar. Dua desa di Tambelang seluas 45 hektar dan Kecamatan Cibitung 15 hektar di satu desa.
Lahan sawah terancam kekeringan juga ada di 5 desa di Kecamatan Cikarang Selatan seluas 38 hektar. Kemudian 13 hektar di Kecamatan Setu dan 90 hektar di Kecamatan Serang Baru yang tersebar di 8 desa.
Selanjutnya 38 hektar di Cikarang Timur yang tersebar di 3 desa. Di Cikarang Pusat 9 hektar di 3 desa dan 5 hektar di Kecamatan Bojongmangu.